Konsep Mengubah Sinyal Analog ke Sinyal Digital

a

1. Pengenalan sinyal Analog dan Sinyal Digital

a. Sinyal Analog
Sinyal analog dan sinyal digital Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang.

b. Sinyal Digital
Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau/noise. Kedua sinyal diatas merambat dalam waktu kontinyu mulai dari 0 sampai tak hingga.

Untuk mengubah sinyal analog ke sinyal digital diperlukan 3 Tahapan :

1. Sampling

2. Kuantisasi
3. Encoding

1. Sampling
Pada proses sampling sinyal masukan berupa sinyal analog kontinyu dan keluaranya berupa sinyal diskrit. Digunakan teorema nyquis pada proses ini, yaitu (fs >= 2fi), artinya Frekuensi Sampling (Fs) harus dua kali lebih besar dari Frekuensi Inputannya(Fi).

Misalnya jika fs=22000Hz, maka fi=44000Hz.

2. Kuntisasi
Keluaran hasil sampling kemudian masuk ke proses kuantisasi. Diproses ini sinyal tersebut akan di bedakan dengan beberapa level kuantisasi, Level kuantisasi disesuaikan dengan jumlah bit yang akan digunakan pada sinyal digital. rumusnya yaitu :

M=2^n (dua pangkat n)
n = jumlah bit

contohnya : n= 3bit, makan level kuantisasi (M)=2^3=8.

3. Encoding
Merupakan proses mengubah dari sinyal diskrit yang telah dinyatakan dalam level tertentu kedalam angka biner 0 dan 1.

contohnya :
level amplitudo 0<=25 = [ 000 ]
level amplitudo 25<=50 = [ 001 ]
level amplitudo 50<=75 = [ 010 ]
level amplitudo 75<=100 = [ 011 ]

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *