Operator Jaringan di Seluruh Dunia Berduka

Telekomunikasi

Tahu kan tower-tower BTS operator jaringan yang tinggi dekat rumah mu itu? tahu juga kan kabel-kabel fiber optik yang sekarang digali di pinggir jalan raya sana? Terus kamu pasti tahu juga betapa susah dan lamanya buat jaringan telekomunikasi seperti itu..

Tapi kamu tahu gak kalo sebenarnya operator jaringan telekomunikasi yang tadi kamu tahu alatnya itu, saat ini mereka semua sedang berduka. Berduka? Kenapa bukannya tekhnologi saat ini lagi berkembang, harusnya mereka seneng dong, pelanggannya semakin banyak dengan perkembangan tekhnologi?..

Jawabannya silahkan dijawab masing-masing yaa,
– Layanan apa yang sehari-hari kamu gunakan untuk berkomunikasi jarak jauh? Yakin SmS?
– Kapan terakhir kamu kabarin temen lewat SmS? atau Kapan terakhir kamu Nelpon pake pulsa?
– Coba cek deh Smartphone kamu, pasti ada paket data nya?
Gimana? sudah terjawab kan kenapa operator jaringan telekomunikasi berduka?
kalau masih belum “Ngeh”, berikut ceritanya.

Pada zaman dahulu kala, saat dunia ini belum dipenuhi “virus” internet. Operator jaringan berlomba-lomba melebarkan sayapnya agar dapat menjangkau dan melayani para pelanggan dari penjuru kota sampai pelosok desa. pembangunan insfrastruktur telekomunikasi dilakukan besar-besaran diseluruh kota, dengan memasang tower-tower raksasa dengan harga milyaran rupiah per satu tower. Para inverstor dan pihak perusahaan sangat optimis akan kemajuan telekomunikasi masa depan yang sangat menguntungkan.

Namun seiring berkembangnya tekhnonologi dan kecepatan akses internet, serta bermunculannya aplikasi instant messagging yang menawarkan fasilitas, kemudahan dan layanan gratis. manusia kini lebih memilih untuk bermigrasi dari jaringan selular / jaringan kabel ke jaringan yang lebih abstak, yaitu jaringan data (Internet). Lantas bagaimana nasib jaringan operator telekomunikasi, baik seluler maupun kabel? mereka hanya dijadikan “tangga” agar pelanggan bisa masuk ke jaringan abstrak. Dengan upah “paket data sepeser rupiah” jaringan operator dipaksa untuk melayani pelanggan dengan memakai insfrastrukturnya, yang telah mereka bangun dengan harga yang tidak murah.

Para penguasa jaringan abstak (Instant messagging, social media, Google, Youtube, dll), mereka tak mau peduli dan tak ada urusan dengan jaringan operator. Bagi mereka jaringan operator hanyalah calo yang mengantarkan pelanggan ke layanan mereka.

So buat kamu, iya Kamu… yakin masih mau bekerja di perusahaan jaringan operator?

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *